Oleh: Dinda Ranti
Kondisi gawat darurat merupakan kejadian yang dapat terjadi secara mendadak dimana saja sehingga mengakibatkan seseorang yang terlibat membutuhkan pertolongan secara cepat dan tepat. Kondisi tersebut juga tidak dapat diprediksi kapan datangnya sehingga dibutuhkan respons cepat tanggap berupa pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam memberikan pertolongan pertama dari orang-orang yang berada di sekitar kejadian. Dengan memiliki keterampilan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD), seseorang tidak hanya dapat melindungi dirinya sendiri, namun juga dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat kepada orang di sekitarnya yang memang membutuhkan pertolongan. Pertolongan pertama yang diberikan dengan cepat dan tepat diharapkan dapat mencegah kondisi yang lebih buruk dan mengurangi keparahan pada cedera sehingga tidak mengakibatkan kecacatan atau bahkan kematian. Seseorang yang telah memiliki keterampilan PPGD akan lebih percaya diri untuk bertindak dengan tenang, serta dapat mengambil keputusan yang tepat dalam situasi darurat.
Salah satu bentuk situasi kegawatdaruratan adalah ketika seseorang tersedak. Situasi tersebut dapat terjadi karena terdapat benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan sehingga mengakibatkan penyumbatan. Pada awalnya, orang tersebut akan mengalami batuk atau bahkan sesak napas. Apabila tidak ditangani dengan cepat, orang tersebut dapat kekurangan oksigen karena saluran pernapasan yang tersumbat benda asing dan dapat berujung pada kematian. Dalam situasi ini, apabila orang tersebut masih dalam keadaan sadar dan terbatuk-batuk, maka perlu diberi dukungan untuk terus membatukkan benda asing tersebut hingga keluar. Namun, apabila dalam beberapa saat masih tidak berhasil, maka perlu dilakukan tindakan Heimlich Maneuver atau Back Blow. Heimlich Maneuver dilakukan kepada orang dewasa dengan cara posisikan kedua tangan penolong melingkari perut pasien, kemudian salah satu tangan penolong digunakan untuk mendorong benda asing dari ulu hati menuju ke arah belakang-atas dalam keadaan tangan mengepal. Sedangkan, Back Blow adalah pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada bayi yang mengalami keadaan jalur napas terhalang oleh benda asing. Dalam situasi ini, penolong harus memposisikan badan bayi dalam keadaan telungkup di atas salah satu tangan dan lengan bawah penolong dengan posisi kepala bayi ditahan menggunakan telapak tangan penolong. Kemudian penolong harus menepuk dan mendorong ke arah depan pada bagian punggung atas bayi dengan telapak tangan penolong. Pengetahuan dan keterampilan yang sesederhana ini justru memberikan manfaat langsung dalam situasi darurat, serta meningkatkan kewaspadaan seseorang terhadap situasi buruk yang mungkin saja terjadi secara mendadak di sekitarnya.
Pemberian edukasi terkait pertolongan pertama gawat darurat lainnya dapat diberikan kepada masyarakat umum melalui pengadaan pelatihan langsung di suatu komunitas, pusat kesehatan, sekolah, hingga perkantoran. Pelatihan yang diadakan dapat mencakup demonstrasi praktis dan simulasi kondisi darurat. Selain itu, edukasi juga dapat disediakan melalui platform media sosial dengan menyebarkan informasi, video instruksional, informasi terkait webinar pelatihan PPGD, infografis, atau modul online yang mudah diakses masyarakat umum. Sekolah dan universitas juga dapat memasukkan pelatihan PPGD sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dan bekerja sama dengan organisasi maupun pusat kesehatan sebagai penyelenggara untuk memberikan edukasi pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) sejak dini kepada para pelajar dan mahasiswa. Metode-metode tersebut dapat diterapkan agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama gawat darurat dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan di situasi darurat.
Leave a Reply