Oleh : Cinguli
Kalau pada malam-malam biasa, Aku hanya seorang anak yang terus menelungkupkan tubuhnya dalam hangat unggun selimut. Mungkin tidak pernah salah bagiku untuk mencoba menelaah dunia malam yang sunyi dan sedikit menakutkan itu sesekali, setidaknya Aku berhenti memutar kejelekan waktu tidur yang sibuk menggelitik kepalaku setiap waktu aku ingin terlelap.
Malam-malam yang begitu rumit, dan entah mengapa demikianlah hal yang terus mengelabuhi alam tidur yang sudah terduduk di bibir kasur, atau yang beberapa kali sudah membaca doa tidur. Seandainya tidak ada rasa cinta dan belas kasih dalam diriku, mungkin hal kasat mata seperti hantu menjelang tidur ini akan Aku siram dengan air panas, paling tidak kalau dia teriak-teriak, mereka sudah mendapatkan pesangon. Dan kalau mereka datang lagi besok, Aku akan siapkan bukti dan melapor pada Tuhan!
Meskipun Aku menyimpan rasa takut akan gelap yang cukup parah, sepertinya malam sudah menjadi ketakutanku yang baru. Bagaimana tidak? Meskipun ada lampu yang menyala terang di kamarku, Aku masih selalu merasa tak tenang kala malam akan datang. Aku merasa mereka begitu jahat, menyiksa anak sekecil ini. Boleh saja kalau hanya membuatku menangis, bagaimana kalau hal paling tidak kusangka dan tragis bertamu menyapaku kembali ketika aku bangun.
Tuhan, mungkin sudah saatnya bagiku untuk bersimpuh pada hangat tanahmu, lalu biarkanlah aku tertidur panjang hingga alunan musik yang dimainkan melalui jemari-jemari milik peri-peri-Mu tak menyanggupkan netraku untuk memandang indah ciptaan-Mu lagi.
Leave a Reply