Fantastic Beasts : Secrets of Dumbledore

Fantastic Beasts : Secrets of Dumbledore

Oleh: Victoria Hermione Isir

Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore adalah film ketiga dalam series Fantastic
Beasts, yang merupakan prekuel dari kedelapan film Harry Potter. Film yang disutradarai
oleh David Yates dan ditulis oleh J.K. Rowling ini melanjutkan kisah pertempuran antara
penyihir baik dan jahat di dunia sihir, dengan fokus pada Albus Dumbledore (Jude Law) dan
kelanjutan konflik dengan penyihir gelap, Gellert Grindelwald (Mads Mikkelsen
menggantikan Johnny Depp dalam peran ini).

Sinopsis Singkat

Cerita ini diawali dengan diculiknya seekor hewan magis bernama Qillin di Bhutan. Bayi
Qillin yang baru lahir itu kemudian dibunuh dan dihidupkan kembali oleh Grindelwald.
Menurut peraturan para penyihir, bayi Qillin digunakan dalam pemilihan petinggi penyihir
karena Qillin memiliki kemampuan untuk mengetahui niat dan watak seseorang. Setelah
Grindelwald kabur dari penjara Azkaban dan mengumpulkan pasukannya, Grindelwald
berencana untuk maju sebagai pemimpin dunia sihir. Dumbledore yang mengetahui hal itu
segera membentuk pasukan khusus yang berisikan Newt Scamander (Eddie Raymane),
Theseus Scamander (Callum Turner), Jacob Kowalski (Dan Fogler), dan Lally (Jessica
Williams). Merekapun bekerja tanpa lelah untuk mengungkapkan segala kejanggalan dalam
proses pemilihan ini.

Kekuatan Film

1. Visual yang Menawan
Seperti film-film sebelumnya, The Secrets of Dumbledore menawarkan visual yang
memukau. Efek khusus yang digunakan untuk menggambarkan keajaiban dan pertempuran
sihir semakin memukau, dengan detail dunia sihir yang semakin kaya dan mendalam.
Lokasi syuting yang luar biasa, seperti hutan-hutan di Bhutan dan kota-kota Eropa yang
eksotis, juga memperkaya pengalaman menonton.

2. Karakter dan Dinamika
Karakter-karakter dalam film ini semakin berkembang. Mads Mikkelsen berhasil
menggantikan Johnny Depp sebagai Grindelwald dengan karisma yang lebih tenang tetapi
menakutkan, memberikan dimensi baru pada karakter penyihir gelap tersebut. Jude Law
tetap memukau sebagai Dumbledore muda, menampilkan sisi-sisi kompleks dari karakter
yang sudah sangat kita kenal. Selain itu, kedekatan antara Newt dan Jacob juga
memberikan elemen humor dan kehangatan dalam cerita yang penuh ketegangan.

3. Tema yang Mendalam
Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore mengangkat beragam tema, mulai dari
persahabatan hingga kekuasaan dan politik. Ketegangan antara kebebasan individu dan
kontrol totaliter yang ingin diterapkan oleh Grindelwald menjadi inti dari cerita. Pertarungan antara kebaikan dan kejahatan tidak lagi sekadar pertempuran antara dua kekuatan besar,
tetapi juga berkaitan dengan pilihan-pilihan moral yang harus dihadapi oleh setiap individu.

Kelemahan Film

1. Pacing yang Tidak Konsisten
Meskipun banyak momen yang menarik dan penuh aksi, beberapa bagian film terasa agak
lambat dan terkadang terlalu fokus pada dialog panjang yang bisa membuat alur cerita
terasa melambat. Beberapa subplot juga tidak mendapatkan perkembangan yang
memadai, membuat beberapa karakter dan cerita terasa terabaikan. Contoh pacing scene
yang lambat adalah saat Newt Scamander dan timnya merencanakan langkah mereka di
ruang bawah tanah Dumbledore. Meskipun adegan ini penting untuk merencanakan
serangan terhadap Grindelwald, dialog yang sangat panjang tentang strategi dan latar
belakang situasi bisa terasa sedikit berlarut-larut dan mengurangi ketegangan yang
seharusnya ada. Sebagian besar penonton bisa merasa teralihkan karena kurangnya aksi
atau kejutan dalam percakapan tersebut. Dengan demikian, bagian ini tetap memiliki efek
dimana penontoh memerlukan perhatian yang lebih agar penonton tetap merasa terlibat
dengan cerita utama. Ketegangan yang diharapkan terbangun sedikit menurun, terutama
bagi mereka yang berharap lebih banyak aksi.

2. Kurangnya Pengembangan Beberapa Karakter
Meskipun fokus utama ada pada Dumbledore dan Grindelwald, karakter-karakter seperti
Newt dan Tina terasa kurang mendapat porsi yang seimbang. Hubungan antara Newt
Scamander dan Tina Goldstein adalah subplot yang cukup penting di film pertama dan
kedua, tetapi di film ketiga ini, Tina tidak banyak muncul. Salah satu adegan yang bisa
dijadikan contoh adalah ketika Newt berbicara tentang Tina. Alih-alih menampilkan interaksi
mereka atau perkembangan hubungan mereka, film ini hanya menyebutkan Tina secara
singkat. Tidak hanya itu, Tina pun memiliki screentime yang sangat sedikit sehingga
mengurangi dampak emosional dari hubungan yang sebelumnya sudah dibangun. Hal ini
juga menghilangkan ciri khas interaksi antara Newt dan Tina.

3. Penggantian Aktor
Salah satu hal yang memetik perhatian para Potterheads saat pengumuman film ini adalah
penggantian aktor pemeran Grindelwald. Penggantian Johnny Depp tetap terasa janggal
bagi sebagian penggemar. Mads Mikkelsen memberikan nuansa yang lebih tenang dan
kurang flamboyan, meskipun aktingnya kuat. Penggantian aktor ini tidak sepenuhnya gagal,
tetapi ada perasaan bahwa kehadiran Depp sebelumnya memberi nuansa yang lebih intens
dan memikat. Meskipun Mikkelsen bisa memerankan Grindelwald dengan baik, perbedaan
interpretasi ini mungkin tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi penonton yang sudah
sangat terikat dengan karakter Grindelwald versi Depp. Hal ini bisa membuat ketegangan
dalam interaksi antara Dumbledore dan Grindelwald, yang seharusnya intens, terasa
kurang atau malahan tidak sama sekali.

Kesimpulan

Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore adalah film yang menghibur dengan visual
yang menawan dan pengembangan karakter yang kuat, terutama Dumbledore dan
Grindelwald. Meskipun ada beberapa kelemahan dalam hal pacing dan pengembangan
karakter, film ini tetap berhasil memperdalam kisah yang telah dimulai dalam dua film
sebelumnya. Dengan tema-tema besar yang relevan, film ini tetap menjadi kelanjutan yang
menarik dari dunia sihir yang kita cintai.

Leave a Reply

Your email address will not be published.