Cause he is sunshine, I am midnight rain

Cause he is sunshine, I am midnight rain

Oleh: Crazyvaya

Kemarin malam hujan turun ke bumi, gemericiknya mampir setengah mati.

Setelah sekian lama, Kota Pahlawan diguyur basah rintik hujan, ditiup angin berawan-awan. Sentuhan pertama di tengah malam, di balik redup remangnya jalan-jalan. Ingin menari pun tak kuasa, sebab angin malam menderu terlalu segan. Tidak deras, tetapi cukup membuat basah alang-alang.

Pukul 2 pagi dan gerimis mulai reda. Petrikor membaur bersamaan dengan selokan yang meluap lega. Bingung sedikit apakah wanginya menyejukkan atau busuknya mengerikan. Jam dinding masih setia berdetak parau.

Perlahan rintiknya hilang. Perlahan jalanan becek basah pun kering melembab. Embun berbaur sisa-sisa siraman hujan tengah malam bersambut matahari pagi yang menenangkan. Kicau burung datang menghangat, memerdu segala berisik meredam.

Fajar berganti sepenuhnya dengan riuh tentram mentari memadam hujan tengah malam.

yang semalam datang, kepada mentari yang mentereng terang,

hujan tengah malam.

Leave a Reply

Your email address will not be published.