Mahasiswa Punya IPK Tinggi Tetapi Tidak Punya Soft Skill?

Mahasiswa Punya IPK Tinggi Tetapi Tidak Punya Soft Skill?

Oleh: Cindy Aulya

Lebih penting yang mana? IPK atau Soft Skill?

Di era yang serba teknologi, mahasiswa pasti dituntut untuk memiliki soft skill. Mahasiswa diharapkan untuk menjadi lulusan yang “siap kerja” dengan begitu banyak pengalaman. Untuk menjadi seperti yang diharapkan, tentu saja tidak akan mudah. Apalagi mahasiswa juga perlu untuk belajar dengan keras agar tidak memperoleh nilai IPK yang rendah sebagai syarat sebuah kelulusan. Dengan demikian, manakah yang lebih penting di antara keduanya? Lebih penting IPK yang tinggi atau soft skill?

Apa Itu IPK?

Di dalam dunia perkuliahan, mahasiswa belajar tanpa lelah hingga sering merelakan waktu tidur hanya untuk mendapatkan IPK yang tinggi. Di mana IPK atau singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai yang didapatkan dari nilai rata-rata seluruh mata kuliah dari awal perkuliahan hingga akhir. IPK digunakan sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana (S1) dan program diploma (D3 & D4) dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.

Apa Itu Soft Skill?

Soft skill adalah keterampilan dan kemampuan individu baik keterampilan komunikasi antar individu atau kemampuan individu dalam memanfaatkan alat-alat dan metode untuk mengelola pekerjaannya. Soft skill merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang yang berkaitan dengan personal, sosial, bahasa, kebiasaan, komunikasi dan manajemen diri. Keseluruhan kemampuan itulah yang disebut dengan soft skill.

Apa Perbedaan Soft Skill dengan Hard Skill?

Hard skill adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan terukur. Umumnya, hard skill bisa dipelajari dan dikembangkan melalui pendidikan formal, kursus, pelatihan perusahaan, atau sertifikasi. Nah, ijazah, sertifikat pelatihan, penghargaan dan IPK adalah contoh alat untuk mengukur seberapa jauh seseorang menguasai hard skill tertentu. Soft skill adalah sarana untuk menerapkan hard skill, yaitu keahlian teknis dan pengetahuan konsep teoritis.

Lebih Penting IPK Tinggi atau Soft Skill?

Setelah lulus, tentu saja mahasiswa akan masuk ke dalam sebuah dunia kerja. Sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki hard skill saja tetapi juga mampu dalam soft skillnya. Di dalam dunia pendidikan berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih pada kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Soft skill tidak dapat menggantikan hard skill. Namun, soft skill akan memberdayakannya sehingga dapat diterapkan secara optimal. Hard skill tidak akan bisa digunakan dengan baik jika tidak diimbangi dengan soft skill. Keduanya sama-sama penting dan sangat dibutuhkan untuk di masa mendatang.

Bagaimana Cara Mahasiswa MeningkatkanSoft Skill?

Sebagai mahasiswa, tentu begitu banyak kesempatan yang ada untuk meningkatkan soft skill baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan soft skill adalah dengan aktif dalam organisasi kampus dan kegiatan ekstrakurikuler. Bergabung dengan klub, kelompok belajar, atau tim pelajar-atlet memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, teamwork, dan kepemimpinan. Tingkatkan soft skill tanpa mengesampingkan hard skill. Latih kemampuan manajemen diri hingga mampu memiliki keduanya

Lulus dengan mendapatkan IPK tinggi serta memiliki kemahiran soft skill akan sangat membantu kita di masa mendatang, tak terkecuali yaitu dalam dunia kerja. Sampai kapan kita akan menjadi mahasiswa yang kuliah-pulang saja?

Leave a Reply

Your email address will not be published.